Rabu, 07 Maret 2012

Teknik Memotret Indoor Dan Outdoor

Kegiatan memotret bagi sebagian orang merupakan sebuah hobi. Kegemaran memotret bisa dijadikan lahan bisnis dan menghasilkan uang. Lihat saja para fotografer profesional. Kebanyakan dari mereka menjadikan hobi sebagai ladang usaha yang menguntungkan. Bagaimana dengan Anda?
Jangan khawatir, jika hobi memotret yang selama ini Anda geluti belum menghasilkan. Masih ada kesempatan untuk mewujudkan cita-cita Anda. Mungkin ini saat yang tepat bagi Anda untuk mendalami dan mengasah keterampilan dalam hal memotret. Apalagi jika Anda termasuk kelompok pemula dalam mengenal dunia fotografi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pemula agar menghasilkan foto yang berkualitas dan bernilai estetis?
Berikut ini penjelasan singkat mengenai pengenalan dan teknik-teknik dasar memotret.

Kenali Kamera Anda

Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat produsen kamera berlomba meningkatkan inovasi dan kualitas kamera. Kini, kamera jenis digital mulai digemari karena kepraktisannya.
Kamera jenis manual (menggunakan seluloid) masih sering digunakan karena di situ ada seni dan teknik memotret yang memerlukan keahlian tersendiri. Untuk pemula, penggunaan kamera digital sangat memudahkan pengguna untuk melakukan pengambilan gambar berulang-ulang.

Mengenal Fitur Kamera
1. Flash
Biasanya dalam setiap kamera dilengkapi dengan perangkat ini. Lampu flash dapat membantu pengambilan gambar di ruang yang minim cahaya. Lampu flash dapat disetel pada posisi otomatis atau manual.

2. White Balance
Fitur ini mengatur penyesuaian warna cahaya. Pilihan pada fitur ini

beragam bergantung kondisi cuaca yang dihadapi. Pengaturannya bisa disesuaikan pada kondisi terang/siang, berawan, dan di bawah lampu neon.

3. Eksposure
Sebelum pengambilan gambar, Anda dapat menyetel tingkat kecerahan. Jika angka eksposure yang digunakan kurang dari 0, hasil gambar akan tampak lebih gelap. Sebaliknya, jika angka eksposure di atas 0, hasil gambar akan tambah cerah/terang.

4. Ukuran dan Dimensi Foto
Ukuran dan dimensi foto yang diinginkan dapat disesuaikan bergantung kapasitas resolusi pixel yang dimiliki kamera. Untuk menghasilkan gambar ukuran kecil, sebaiknya tidak menurunkan kapasitas pixel. Gunakan kapasitas pixel yang maksimal agar kualitas gambar saat dicetak lebih baik. Untuk mengubah ukuran, gunakan aplikasi pengolah foto seperti Adobe Photoshop.

5. Fitur Anti Mata Merah
Fitur ini dapat mengatur agar gambar yang ambil tidak menghasilkan mata merah. Biasanya, hasil gambar pada saat memotret wajah sering menghasilkan mata merah. Fitur anti mata merah atau red eye mampu menghasilkan gambar tanpa adanya titik merah pada mata. Namun, jika pada kamera tidak ada fitur ini, dapat dilakukan pengeditan efek mata merah pada program aplikasi pengolah gambar seperti Acdsee atau sejenisnya.

Teknik Dasar Memotret

Setiap orang memiliki teknik tersendiri dalam melakukan pemotretan. Hal yang penting dalam memotret adalah hasil gambar yang baik dan berkualitas. Pada dasarnya, gambar atau foto yang baik memiliki pencahayaan dan ketajaman gambar yang seimbang. Ketajaman gambar dihasilkan dari bidikan lensa yang fokus pada objek.
Untuk memfokuskan objek, ada kamera yang sudah disetel otomatis dan ada yang harus dilakukan secara manual. Ketajaman gambar dapat dilihat dari kejelasan gambar atau objek yang dibidik. Untuk pencahayaan disesuaikan dengan kondisi sekitar. Jika pencahayaan dirasa kurang, dapat dibandu dengan cahaya tambahan.

Berbagai Teknik Memotret
1. Teknik Memotret di Dalam Ruangan (indoor)
Untuk pemotretan dalam ruangan, diperlukan tata cahaya yang memadai. Hal ini dikhawatirkan hasil jepretan kurang maksimal. Anda dapat melakukan pemotretan dekat dengan arah sumber cahaya. Pemotretan dapat dibantu dengan menghidupkan lampu blitz.

2. Teknik Memotret di Luar Ruangan (outdoor)
Untuk pemotretan di luar ruangan, pastikan latar belakang yang digunakan tidak menimbulkan efek gerak. Misalnya, di jalanan yang banyak dilalui kendaraan. Usahakan latar yang dipilih adalah latar tidak bergerak agar hasil jepretan maksimal. Kondisi cahaya pun perlu diperhatikan. Sinar matahari pada waktu siang terlalu terik. Alangkah baiknya melakukan pemotretan pada waktu pagi atau sore karena pencahayaannya yang tidak terlalu terang.

3. Teknik Memotret Benda Bergerak
Untuk pemotretan benda yang bergerak disesuaikan dengan jenis kamera yang digunakan. Mungkin pada kamera jenis kamera saku jarang ditemukan fitur untuk membidik objek yang bergerak. Pengambilan gambar dari objek yang bergerak dibutuhkan keahlian yang harus terus dilatih. Posisi tubuh harus santai dan dalam kondisi siap saat akan mengambil objek yang bergerak.
Misalnya, Anda akan memotret hewan seperti burung atau lebah. Lebih baik melakukan pemotretan pada sekumpulan burung karena akan lebih banyak objek yang dipilih. Usahakan posisi tubuh berdiri tegak, tetapi tidak kaku.

Bidikkan kamera sejajar dengan arah datangnya burung dan ikuti pergerakannya dengan tetap memfokuskan objek.Teknik memotret objek yang bergerak memang tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan latihan terus menerus agar terasah dengan baik.

Source : http://www.anneahira.com/teknik-memotret.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar