Senin, 14 November 2016

Transmisi Otomatis di Kemacetan, Masukin Netral Atau Tetap di "Drive"?


Ada berbagai kebiasaan pengemudi mobil bertransmisi otomatik (matik) di kemacetan. Ada yang tetap menginjak rem dalam-dalam sambil mempertahankan tuas transmisi di posisi D (Drive), ada juga yang secara spontan memindahkannya ke N (Netral) seperti layaknya pengemudi mobil bertransmisi manual.

Kenapa Harus Tetap Di "Drive"
Menahan laju mobil dengan menginjak rem tanpa memindahkan tuas dari D ke posisi N memang praktis dan lebih berguna jika kondisi lalu-lintas yang dihadapi adalah stop & go.
Poin minusnya terasa seperti menyiksa mobil, namun ada tanggapan tersendiri mengapa hal tersebut masih bisa dilakukan.
“Tekanan oli pada transmisi justru akan tidak stabil bila tuas terlalu rajin dipindahkan. Akibatnya, seal dalam rangkaian transmisi jadi lebih cepat aus,”
Dengan kondisi tuas tetap di ‘D’, mobil menjadi lebih sigap saat harus melaju sedikit demi sedikit di kemacetan serta kinerja transmisi menjadi lebih tenang.


Lebih Dari 30 Detik, Netral
Golongan berikutnya adalah pengemudi yang langsung menetralkan transmisi ketika menghadapi kemacetan.
Jika dikaitkan dengan poin sebelumnya, hal ini sebenarnya kurang baik terhadap kinerja transmisi lantaran tekanan oli menjadi tidak konstan dan membuat seal bekerja keras menahannya.
Namun bila memenuhi syarat berikut, Anda boleh memindahkan tuas matik ke posisi ‘N’ atau netral.
“Jika waktu berhenti lebih dari 30 detik, sebaiknya netralkan saja transmisi untuk meringankan beban pada gearbox dan rem,” saran dari Service 4W Technical & Quality Group Leader PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Menurutnya, hal tersebut justru dianjurkan karena akan membuat pengemudi jadi lebih nyaman, juga sesuai anjuran safety driving.
Efek positifnya secara teknis adalah membuat konsumsi BBM dan kondisi rem menjadi lebih hemat lantaran transmisi tidak dipaksa bekerja.

Mengapa pengemudi perlu menetralkan kendaraan matiknya saat tertahan macet. “Jangan tetap di ‘D’ karena secara tidak sadar kaki bisa bergeser dari pedal rem dan mobil melaju tanpa dikehendaki. Langkah paling aman adalah pindahkan tuas matik ke ‘N’ dan aktifkan rem tangan, sampai kemacetan mulai terurai,”


Kesimpulan
Apapun pilihan kebiasaan Anda dalam mengemudi mobil matik, tidak ada yang sepenuhnya salah. Namun yang harus dipahami adalah di setiap posisi tuas ada perlakuan khusus, sehingga transmisi kendaraan menjadi lebih awet dan Anda dapat merasa lebih nyaman lagi dalam mengemudi.

HT LUPAX 1088 POWER 10 WATT



Membuat single standby

1. Tekan dan tahan tombol A atau B selama tiga detik
2. Untuk membuat jadi dual-standby kembali caranya sama dengan no.1

Mengaktifkan radio fm
1. Tekan tombol F/B sampe muncul tulisan FUNC
2. Tekan tombol tanda #
3. Untuk auto seek frekuensi radio caranya dengan menekan tombol tanda * untuk seek frequensi radio ke bawah dan tombol # untuk seek frequensi radio keatas
4. Untuk keluar dari mode radio fm tekan tombol CLR/A

Cara untuk transmit sinyal suara 1750Hz
Tekan tombol DIAL/D, lalu tekan dan tahan tombol #

Cara seting offset duplex
1. Tekan tombol MENU
2. Tekan tombol PANAH (keatas/bawah) sampai muncul tulisan O.FREQ
3. Tekan tombol MENU lagi untuk masuk dan mengubah frekuensi offset
4. Setelah selesai maka tekan tombol MENU lagi untuk keluar
5. Pada tulisan O.FREQ tekan salah satu tombol PANAH sampai ketemu tulisan OFFSET untuk menentukan + dan -
6. Pada menu OFFSET tekan tombol MENU lalu tekan tombol PANAH untuk

Selasa, 18 Oktober 2016

Arti Indikator pada Kijang Innova

Saat mengemudikan kendaraan jangan lupa untuk senantiasa juga melakukan kontrol terhadap bagian indikator di dashboard, untuk memastikan tidak ada instrumen yang menyala. Pemakai dan pemilik kendaraan pada umumnya jarang ada yang peduli, dan memahami ada berapa jumlah lampu indikator yang terintegrasi di lokasi meter kombinasi. Pada umumnya lampu pengingat itu terdiri dari beberapa units dan sangat tergantung dari Merk dan Type mobil yang dimiliki. Untuk mobil Toyota Kijang Innova pada umumnya sebagai berikut:

10 lampu berkelompok di bagian bawah takometer (penunjuk putaran mesin di sebelah kiri) dan 4 lampu (terpencar) di sisi kanan bersama dengan penunjuk bahan bakar dan temperatur mesin.

"Namun dari semua itu, ada tiga (lampu) yang harus diawasi betul. Yakni, lampu peringatan oli, sistem pengisian, dan cek mesin, bila didiamkan tanda2 ke tidak beresan ini maka kadang2 mobil tidak jalan alias ngadat.
Berikut jenis lampu Indikator yang terdapat pada Toyota Kijang Innova:

1. Lampu peringatan sistem rem tangan/handrem:
Ketika kunci kontak di posisi "ON" dan posisi rem tangan difungsikan (tuas ditarik), lampu akan menyala. Kecuali, saat mesin mau dihidupkan dan rem tangan sudah diturunkan. Kala kunci kontak di "ON" lampu akan menyala beberapa detik. Ketika mesin sudah menyala dan tuas rem dilepas, ternyata lampu tidak mati, atau, saat berjalan, mendadak lampu menyala. Ini menandakan (untuk mesin bensin), jumlah minyak rem berkurang (rendah) dan sangat berbahaya jika mobil dipaksakan jalan. Jika di mobil diesel, kevakuman rendah. Cepat bawa ke

Selasa, 04 Oktober 2016

Cara menghilangkan jamur kaca dan baret kaca

Jamur pada kaca mobil seringkali menggangu pandangan pengemudi ketika mengemudi mobil kesayangan terutama ketika dalam kondisi hujan. Sapuan wiper terasa kurang bersih padahal wiper tersebut baru saja diganti dengan yang baru. Penyebab jamur kaca tidak lain karena mobil yang terkena air dan terjemur matahari secara langsung.
Tips kali ini membahas cara untuk menghilangkan jamur kaca dengan menggunakan pasta gigi.

Cara menghilangkan baret kaca dengan pasta gigi

  1. Siapkan pasta gigi, spoon bersih dan lap yang tidak berserat (kain perca atau potongan baju)
  2. Basahi kaca mobil yang terkena jamur atau seluruh kaca mobil (biar sekalian kerja), pastikan tidak ada debu yang tertinggal sehingga tidak menyebabkan kaca mobil menjadi baret.
  3. Oleskan pasta gigi pada spoon secukupnya, lalu poles kaca mobil yang sudah berjamur tersebut. 
  4. Poles menggunakan perasaan, jangan terlalu ditekan, karena terlalu bersemangat malah kaca mobil menjadi pecah.
  5. Setelah dipoles, kaca disiram dengan air 
  6. lap kaca mobil hingga kering.(jangan dibiarkan basah sehingga angin yang mengeringkan, kalau dengan cara ini sama saja seperti membiarkan berjamur kembali)
  7. Liat perbedaannya, apabila kurang bersih dapat diulangi untuk memoles kacanya.

Untuk kaca mobil yang baret halus.

  1. Oleskan pasta gigi pada bagian kaca yang mengalami baret halus.
  2. Semprotkan air sedikit atau dapat dikatakan diteteskan air sedikit.
  3. Setelah itu lakukan gerakan memutar (penuh semangat) pada bagian kaca yang baret agar baret kaca dapat tersamarkan
  4. Bilas dengan air sehingga sisa odol menghilang
  5. Keringkan dengan menggunakan kertas koran atau kain perca.
  6. Lihat perbedaannya, tetapi tips ini tidak berlaku bagi kaca yang memiliki baret yang cukup dalam apalagi sudah mengalami retak di kaca.
  7. Dapat diaplikasikan pada headlamp mobil yang sering mengalami baret halus.